Sabtu, 23 November 2019

9 Puisi Menolak Korupsi (PMK)

HYENA BERDASI
Islachiyah WS

Aku Hyena berdasi
berjas rapi
bertubuh seksi
melenggak-lenggok
tipu sana tipu sini.

Aku Hyena berdasi
jago rekayasa dan wanprestasi
yang penting saku terisi tanpa henti
tidak perduli nasib penduduk negeri.

Bicara masalah mencuri,
aku juaranya
tapi jika disuruh mengakui
di depan meja hukum
aku hanya haha-hihi
tuduh sana tuduh sini.

Kata rakyat:
Wahai tuan, dadaku sesak
di negaraku sendiri
aku muak dengan tingkahmu!

Anakku mati..
akibat pelayanan
dan peralatan kesehatan tak memadai.

Apakah fasilitas dan saranamu belum cukup?
Hingga jatah kami kau jarah.

Kau seperti Hyena
menandai wilayahmu dengan kasta,
bergerombol menguasai keuangan negara,
menodong para jelatah. Hingga mereka merengek
di negerinya sendiri.

Bagaimana aku bisa hidup tenang
jika nafasku kau usik.
Selama nafasmu masih mengepul di sini
niscaya kehancuran negara semakin dekat.

Hanya satu cara membebaskan dari kehancuran
yakni menumpasmu!



DIA SIAPA?
Adinda Mutiara Cantika

Dia, siapa dia?
yang penuh misteri
mementingkan egonya sendiri
demi mendapat gelar yang  tinggi.

Dia menghalalkan segala cara
berfoya-foya anggaran negara
tak perduli dengan rakyatnya
hingga mereka kian menderita

Dia merugikan banyak negeri
tak punya hati
dasar korupsi
perusak negeri!



TIKUS BERDASI
Henni Roekhana

Pakaian yang indah menawan
jabatan kehormatan dibanggakan
tapi itu hanya kebohongan.

Sungguh manis ucap kalian
tetapi pedih perih kami rasakan
janjimu tak sebanding dustamu.

Mungkin tahtamu berkuasa
namun perilakumu
receh di hadapanku.

Kau tak perdulikan jeritan
yang meminta-minta keadilan
ribuan rakyat tertindas karenamu.

Kau duri dalam negeri ini
dirimulah tikus-tikus berdasi
sang pengkhianat negeriku ini.



HANCURKAN KORUPSI (I)
Karin

Hai engkau..
harta itu untuk masa depan kami
kenapa untuk kantongmu sendiri.

Dasar tikus
kami menjadi kurus
makanan kami kau santap
asal kenyang tanpa batas.

Dasar tikus sungguh rakus
menjadikan negeri kian kurus.

Awas tuan tikus
akan kami urus
agar kau terjerat kasus.



HANCURKAN KORUPSI (II)
Ilma

Tuan..
Jangan kau memperkaya diri
jangan ambil langkah korupsi
ambillah langkah yang jernih
dari pikiranmu yang suci.

Maka kekayaanmu
tidak terjerat kasus.



JERUJI SANG KORUPTOR
Nabilla Safitri

Ingin rasanya melangkah ke sebuah kota
bangunan megah nan mewah yang ada.

Ingin rasanya ku obrak-abrik kota itu
binatang-binatang jalang di dalamnya
yang hidup terlena atas gundukan uang.

Tertawa puas, kenyang yang dirasakan
sampai lupa kehidupan binatang malang
yang merasakan kesedihan dan kelaparan.

Hai binatang jalang
janganlah tamak di atas binatang malang
merasa bangga hidup di dunia fana
merasa bangga disebut koruptor.

Sadarlah wahai binatang jalang,
kau akan bersekutu sipir penjara
janganlah bersikap semena-mena
nanti kau dapat akibatnya.



GUGUR NEGERIKU
Khoirun Niswatin

Negeriku mulai goyah
yang dulu penuh warna
kini memudar rasanya.

Aku anak bingung
di negeri yang tindas.

Kita semakin kurus
karena mereka yang rakus.

Sikapmu bermuka dua
tak sadar akibat nantinya.

Hilang percayaku padamu
Hilang peduliku karenamu.

Wahai manusia-manusia rakus
mari bersihkan pikiran demi negeri ini.



KORUPTOR DALAM NEGERI
Isvada

Korupsi...
bagai tradisi yang lestari
kian lama makin menjadi
terus menggerogoti negeri ini.

Wahai pelaku korupsi...
hidupmu nyaman duduk di kursi tinggi

Sesekali lihatlah sekeliling negeri
rakyat menjerit meringis
tabah melihat penguasa bengis.

Wahai pelaku korupsi...
Bukankah kau berpendidikan tinggi?

Lalu kemana hilangnya akal budi

Tidakkah duniamu menjadi gelap?
ajaranmu telah hilang...



DESA MERDEKA, RAKYAT SENGSARA
Ella

Dana desa ditelan
dampaknya tak dipikirkan

Desanya dikhianati
apalagi rakyatnya sendiri

Hidupnya semakin bergelimang harta
bak manusia baru mendapat warisan orang tua

Kemewahan semakin meliputi harinya
rakyat semakin sengsara.

Memang...
janji-janji manis dilontarkan.

Sayang
tak kunjung diwujudkan.

Kini rakyat dilanda kecewa
sebab mereka mengkhianatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog